Dalam sesosok pikiran yang berpikir yang idealis
Engkau berdiri atas nama keadilan
Tertuang dengan tinta-tinta kegelapan dalam kertas lusuh demi perdamaian
Rasa damai yang berjubah dalam benteng kaum kapitalis…
kau lemah
saat mencoba berdiri pun kau hanya terbaring di atas tanah
Engkau Tak dapat berdiri dengan kedua kakimu
Hingga mengurai pertikaian dalam setiap detak palumu
Kau lumpuh dengan gambar nol lima
Saling menghunus demi masa birokrasi
Hukum yang dulu memaksa
Tapi tak mampu melihat dengan kedua mata
Hanya mengikat dengan tali usang nan lusuh dan rapuh
Hukum yang dulu buta
Kini memandang dengan sebelah mata
Karena kau telah terkurung dalam jurang perbudakan
Perbudakan yang tak lagi membebaskan kau dengan sebebas-bebasnya
Hukum yang “tegas”
Membuat rakyatmu tertindas lemas
Bak pisau yang runcing pada dasarnya
Bak pisau yang tumpul pada atapnya
Menindas habis semut-semut jelata
Menjunjung tinggi tikus-tikus berkuasa