Praktikum

Pagi cerah, memakai tas di punggung, dan kaki melesat loncat-loncat ke kampus. Dia bersemangat sekali hari itu karena

Dokumentasi/LPM Siar

Pagi cerah, memakai tas di punggung, dan kaki melesat loncat-loncat ke kampus. Dia bersemangat sekali hari itu karena akan melaksanakan praktikum di mata kuliah fisiologi manusia. Dia tidak sabar belajar membedah-bedah guna meningkatkan keilmuwannya.

Jas lab dan sarung tangan sudah dikenakannya, tak lupa juga membersihkan seperangkat alat bedah yang sudah dibayar secara tunai itu dengan alkohol 70%. Setelah itu dia dengan seksama mendengar instruksi dari dosen cara membelah objek praktikum. Objek praktikum dikeluarkan dari karung yang lembab dan itu berarti praktikum dimulai.

Sayang, dia takut dengan objek praktikum itu karena terus berusahan lari-lari sambil berteriak-teriak begitu akan ditusuk sarafnya agar lumpuh. Tak kurang akal, dia bertanya pada dosennya.

“Pak, manusianya lari-lari terus mau saya bedah. Gimana ya pak?”

“Yasudah, masukkan ke toples yang diisi kapas yang sudah dikasih kloroform.” kata sang dosen.

“Baik Pak.”

Di depan kelas, sang dosen menatap bangga mahasiswa-mahasiswa yang begitu terampil membedah objek praktikum, manusia, “pintar juga mahasiswa kodok-kodokku ini.” batinnya.

Ilustrator: Shafa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA