Passion Aku Bersama Gramedia Back To Campus

Aula Ki Hadjar Dewantara, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) (31/10) berlangsung kegiatan Gramedia Back to Campus yang bekerjasama dengan

Dokumentasi/LPM Siar

Aula Ki Hadjar Dewantara, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) (31/10) berlangsung kegiatan Gramedia Back to Campus yang bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis (UKMP) Universitas Negeri Malang (UM). Acara tersebut diantaranya, Outdoor Activity dan Exhibition yang dilanjutkan dengan talkshow bertema “Passion Aku”. Acara ini bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa yang masih bingung dengan passion-nya. Talkshow ini mengundang dua pembicara, pertama Kang Maman, Notulen Indonesia Lawak Klub (ILK) dan penulis buku, kedua Yura Yunita, seorang penyanyi dan penulis lagu.

Gramedia back to campus telah melaksanakan acara ini di berbagai pulau di Indonesia, UM merupakan kampus ke dua belas yang dikunjungi. Acara ini menyedot banyak perhatian mahasiswa meskipun dilaksanakan di jam kuliah. Banyak mahasiswa yang antusias mendapatkan ilmu dan ingin berbagi pengalaman dengan para pembicara yang namanya sudah tidak asing lagi. Zakiatu Annabela, mahasiswa semester lima, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia rela meninggalkan jam kuliah demi untuk mengikuti acara talksow ini. “Ingin bertemu Kang Maman dan ingin menambah pengetahuan tentang passion aku, apalagi Kang Maman yang berlatar belakang Jurnalis jadi makin penasaran,” ucap Bela. Ia juga menambahkan banyak sekali ilmu yang didaptkan, salah satunya adalah tambahan pengetahuan di bidang jurnalistik.

Antusisme tidak hanya dirasakan oleh para mahasiswa saja, pembicara pun merasakan antusiasme yang besar pada acara ini. Seperti yang diungkapkan oleh Kang Maman saat diwawancarai oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Siar, “Dan ketika saya masuk ruangan dengan 500 orang lebih yang berkumpul, passion yang saya mau sampaikan malah sudah tersampaikan duluan begitu melihat kalian. Jadi, semangat saya makin tumbuh karena melihat mahasiswa yang hadir.”

Materi yang disampaikan dalam talkshow menyangkut pengalaman-pengalaman pribadi dari para pembicara. Kang Maman yang berlatar belakang Jurnalis menyampaikan cara-cara membuat berita yang baik, benar, dan bermanfaat. Selama menjadi jurnalis dalam menulis berita tidak boleh apatis tapi harus skeptis, harus tetap menjaga kode etik jurnalistik, berimbang objektif, tidak berpihak, selalu verifikasi, konfirmasi, dan menjalankan 5W+1H dengan baik , menjalankan 5R (read, riset, reliable, reflecting, (w)rite). Generasi milenial harus bisa menjadi Mahasiswa C4 (comunication, comunity, creatif, dan critical thinking).

Berbeda dengan Kang Maman, Yura Yunita yang merupakan seorang penyanyi dan penulis lagu, menyampaikan tentang perjuangan dan pengalamannya selama ini dalam mencapai impian. Dalam menggapai suatu impian, seseorang tidak boleh menyerah meski tantangannya memang berat. Ia juga menyampaikan bahwa pada awal-awal memulai karir dulu banyak sekali yang meragukan dirinya untuk menjadi penyanyi karena ia memiliki tubuh yang kecil. Namun, Yura tidak berhenti berusaha dan membuktikan bahwa dirinya bisa meraih impian untuk menjadi seorang penyanyi. “Semakin orang lain menjatuhkan kita, semakin orang lain mengatakan bahwa kita tidak mungkin bisa melakukan itu, bahwa hal itu mustahil kita raih, itulah saat kita harus tunjukkan pada mereka bahwa kita bisa,” tutur Yura.

Passion adalah saat kamu melakukan itu kamu merasa bahagia dan selesai melakukannya kamu merasa puas,” tambah Yura. Ia juga menuturkan bahwa saat seseorang telah berhasil mencapai suatu target atau hal yang diinginkannya, akan selalu muncul target-target baru dan keinginan-keinginan baru yang semakin luas. Hal ini karena keingin manusia itu tidak terbatas.

Dhea Roseta mahasiswi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah mengungkapkan bahwa ia termotivasi dengan salah satu buku Kang Maman berjudul “Re” yang membuatnya menyuakai dunia feminisme “Buku Re Kang Maman itu adalah buku pertama yang mengantarkanku ke duniaku, yaitu di mana saya bisa menggeluti dunia perempuan menggali lebih dalam tentang perempuan,” ujar mahasiswi angkatan 2014 tersebut.

Tidak banyak dari mahasiswa yang mudah menemukan passion-nya, seperti Frisca Anggraini, “Saya belum merasakan passion aku karena menurut Yura Yunita passion itu ketika kita melakukan sesuatu dan kita merasa puas, tetapi sewaktu pulang saya masih bingung sebenarnya apa passion aku itu saya belum menemukannya,” ujar mahasiswi Jurusan Sejarah. (irm//bia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA