Wandanpuro—Semua orangtua tentu ingin melihat tumbuh kembang anaknya berjalan dengan baik. Demi mendukung itu semua gizi dan nutrisi terbaik selalu diberikan. Namun, perjalanan dalam pemenuhan dan pemberian makanan pada anaktidak selalu berjalan mulus. Ada masa dimana anak balita lahap saat makan, tetapi keesokan harinya selera makan hilang. Apabila kondisi seperti ini dibiarkan berlangsung lama akan menimbulkan permasalahan gizi pada balita. Permasalahan gizi bayi dan balita yang kerap terjadi di desa Wandanpuro yaitu sekitar 186 balita mengalami stunting atau kondisi dimana tinggi badan anak jauh lebih pendek dari tinggi badan anak biasanya. Hal ini disebabkan kesadaran dan pengetahuan orangtua tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang yang rendah. Kebanyakan masyarakat di Indonesia mengartikan gizi seimbang sebagai makanan 4 sehat 5 sempurna. Konsep makanan yang di maksud dari 4 nutrisi pokok yaitu berisi nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan oleh susu. Konsep makanan 4 sehat 5 sempurna ini kemudian mengalami pembaharuan menjadi gizi seimbang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014. Kandungan 4 pilar utama didalamnya yaitu mengonsumsi makanan beragam, penerapan perilaku bersih, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal.
Melihat fenomena tersebut mahasiswa KKN Tematik Biologi UM menyusun dan membuat sebuah produk dalam bentuk media cetak berupa buku 12 menu gizi seimbang dan 12 menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita. Produk buku ini bisa menjadi solusi untuk mengedukasi para orangtua penduduk desa Wandanpuro tentang bagaimana memenuhi kebutuhan variasi menu gizi seimbang dan menu pemberian makanan tambahan untuk balita.Kedua buku ini dibuat oleh para Mahasiswa dengan harapan dapat memberi manfaat kepada setiap orangtua akan pentingnya memperhatikan gizi dan kesehatan anaknya sejak balita dengan pemberian makanan yang bergizi dan sehat. Selain itu buku ini dirancang dengan isi bacaan disertai gambar yang mendukung untuk memudahkan penyampaian informasi dan mudah dipahami sehingga sasaran bisa menerima pengetahuan yang ingin disampaikan.Pengetahuan yang didapat perlahan akan merubah perilaku menyediakan makanan untuk anak dalam kehidupan sehari-hari.
Pada buku 12 menu gizi seimbang di susun dengan isi terdiri dari pengertian balita, perkembangan dan pertumbuhan balita, peran dan pentingnya gizi seimbang, pengaturan jadwal makanan, 12 menu makanan untuk balita, pentingnya gizi seimbang, makanan selingan, serta makanan yang harus dibatasi dan dihindari oleh balita.Sedangkan pada buku 12 menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan)untuk balita disusun secara ringkas dan jelas membahas tentang berbagai macam menu yang diberikan pada balita untuk menjadi makanan tambahan beserta kandungan gizi dari masing-masing menu yang telah disiapkan dari bulan Januari sampai Desember. Bagian isi yang dibahas dari dua buku ini sangat mendetail dan terperinci dengan harapan agar dapat membantu para orangtua penduduk desa Wandanpuro memahami penyediaan makanan yang bergizi dan sehat untuk sang buah hati. Tentunya desain dari buku sudah dibuat dengan baik agar pembaca lebih tertarik untuk membaca.
Setelah proses pencetakan dilakukan penyerahan kedua buku ini untuk kantor desa dan delapan posyandu di desa Wandanpuro. Pemberian buku 12 menu gizi seimbang dan 12 menu PMT terwakili oleh dua orang yaitu Ibu Dwi Kurniawati selaku perangkat desa Wandanpuro dan Ibu Hj. Siti Rodyha selaku perwakilan kader posyandu.
Pewarta: Putri Wahyuni Arofatun Nisak
Penyunting: Mita
*Tulisan ini berasal dari kontributor rubrik spesial [#SiaranKKN] – Hei, Kita Ke sana Ngapain? untuk mewadahi dokumentasi kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Negeri Malang.