Putus Mata Rantai Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN UM Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis

Malang—Mahasiswa KKN UM berinovasi membuat alat cuci tangan otomatis berbantuan sensor guna mencegah penyebaran virus Corona di Desa

#SiaranKKN

Malang—Mahasiswa KKN UM berinovasi membuat alat cuci tangan otomatis berbantuan sensor guna mencegah penyebaran virus Corona di Desa Selorejo, Dau, Kabupaten Malang. Automatic Hand Washer (AHW) yang disalurkan kepada masyarakat Desa Selorejo ini bertujuan untuk menciptakan gerakan hidup bersih dengan rajin mencuci tangan, sebagai upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19.

Virus corona atau Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan, infeksi virus ini disebut dengan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat, hingga kematian. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah (terkena penyakit tertentu, kurang vitamin, kurang istirahat), maupun perokok. Virus ini juga dapat menyebar dengan sangat cepat, sehingga dalam waktu beberapa bulan saja sudah mewabah pada sebagian besar negara di seluruh dunia dan ditetapkan sebagai pandemi global.

Dr. Bruce Aylward, Penasihat Senior WHO, pada konferensi pers di Jenewa 25 Februari 2020, mengatakan bahwa pendorong utama penyebaran virus corona berawal dari infeksi dalam lingkup keluarga, yakni orang-orang yang menghabiskan waktu dalam ruangan yang sama dengan orang yang sudah terinfeksi virus itu. Virus corona dapat menular melaui  kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin, serta memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19.

Memasuki bulan Juni ini, pandemi corona yang sudah mewabah hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia masih belum hilang, karena obat dan vaksin yang telah ditemukan masih dalam tahap uji coba. Kendati demikian, roda ekonomi harus kembali bergerak dan kehidupan harus tetap berjalan. Pada Era New Normal ini masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa, namun ditambah dengan penerapan protokol kesehatan yang disarankan oleh pemerintah seperti menjaga jarak, memakai masker saat bepergian, maupun kebiasaan rajin mencuci tangan.

Salah satu cara yang diyakini dapat bekerja secara efektif mencegah penularan virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk rajin mencuci tangan, kurang lebih selama 20 detik. Yakni dengan membersihkan telapak tangan, menyela jari-jari tangan, memutar ibu jari, menggosok kuku, serta menggosok punggung tangan dan telapak tangan. Mencuci tangan dengan sabun selama 20 sampai 30 detik lebih efektif membersihkan bakteri, kuman, maupun virus, dibanding menggunakan hand sanitizer. Hal tersebut mendorong kreativitas Mahasiswa KKN UM sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di Desa Selorejo dengan membuat alat cuci tangan otomatis.

Mahasiswa KKN UM berhasil membuat alat cuci tangan otomatis dalam waktu kurang dari satu bulan, yakni pada 8 Juni sampai 21 Juni 2020. Ide pembuatan alat ini di bawah bimbingan Dra. Wiwik Wahyuni, M.Pd. selaku DPL KKN UM Desa Selorejo, yang berawal dari keinginan untuk memberikan kontribusi pada Desa Selorejo di tengah pandemi corona seperti saat ini.Alat ini memanfaatkan sensor PIR (Passive InfraRed) yang dihubungkan dengan water pump DC 12v untuk memompa air keluar dari tandon dan mengalirkan air tersebut melewati selang secara otomatis.

Cara kerja Automatic Hand Washer (AHW) ini cukup sederhana, yaitu dengan terlebih dulu dihalangi oleh suatu benda. Ketika sensor tidak terhalang suatu benda, maka keluaran komparator tidak dapat mengaktifkan timer dan mengakibatkan pompa air off. Saat mengarahkan tangan pada sensor, maka sensor pendeteksi tangan terhalang benda selama 5 detik, keluaran komparator akan mengaktifkan timer. Timer yang aktif menyebabkan relay driver bekerja sehingga pompa air menyala selama 10 detik. Jika sensor masih mendeteksi tangan, maka timer akan aktif kembali. Agar dapatberfungsidenganbaik, makaalat ini menggunakan adaptor dengan tipe 12V 3 ampere untuk merubah arus listrik rumah yang memiliki tegangan tinggi (AC) menjadi arus listrik dengan tegangan rendah (DC), sehingga aman digunakan untuk menggerakkan water pump.

Dengan Automatic Hand Washer (AHW) tersebut, masyarakat tidak perlu bersentuhan langsung ketika menggunakan kran untuk mencuci tangan. Tinggal arahkan tangan pada sensor, air akan keluar dengan sendirinya. Sehingga dapat meminimalisir penularan covid-19 melalui benda yang digunakan bersama di tempat umum.

Pewarta: Helwa

Penyunting: Mita

*Tulisan ini berasal dari kontributor rubrik spesial  [#SiaranKKN] – Hei, Kita Ke sana Ngapain? untuk mewadahi dokumentasi kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Negeri Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA