Film berjudul Rings besutan sutradara F. Javier Gutiérrez, merupakan film ketiga dari film waralaba setelah The Ring (2002) dan The Ring Two (2005). Film yang dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 3 Februari 2017 ini, dibintangi oleh Matilda Lutz, Alex Roe, Johnny Galecki, dan Vincent D’Onofrio. Awalnya, Ring berasal dari adaptasi novel karangan Kouji Suzuki dengan judul sama, dan filmnya berjudul Ringu dirilis pertama kali di Jepang pada 1998.
Rings dimulai dengan cerita teror video misterius yang terjadi di dalam pesawat terbang. Peristiwa di pesawat pun ditutup dengan rangkaian kejadian aneh seperti halnya dalam film The Ring (2002). Lalu sesaat kemudian adegan berganti ke seorang pria yang sedang menonton video misterius di rumahnya. Ditutup dengan adegan telepon berdering yang mengisyaratkan kematian akan datang padanya dalam waktu tujuh hari.
Setelah itu, dikisahkan pemeran utama lainnya Julia (Matilda Anna Ingrid Lutz) berpisah dengan pacarnya, Holt (Alex Roe) yang kuliah di luar kota. Pada suatu malam saat Julia ingin melakukan panggilan video call dengan Holt, seorang wanita asing menyapanya melalui Skype dengan ucapan aneh. Julia pun penasaran dan berusaha menelfon kekasihnya, namun tidak ada jawaban, karena khawatir akhirnya Julia menyusul Holt ke asramanya. Akan tetapi, ia malah menemui sekelompok orang yang sedang melakukan eksperimen mencurigakan yang dipimpin oleh Gabriel (Johnny Galecki).
Eksperimen Gabriel memberikan jalan bagi Julia untuk dapat menemui Holt dan mengungkap rahasia dibalik video misterius tentang makhluk astral yang ada di dalam video bernama Samara. Julia dan Holt segera pergi ke Sacrament Valley demi mengungkap rahasia di balik kutukan video misterius tersebut. Alih-alih menemukan jawaban, Julia dan Holt malah menemui lelaki tua tuna netra bernama Mr. Burke (Vincent D’Onofrio) yang dapat mengancam keselamatan keduanya.
Rings berbeda dengan para pendahulunya The Ring (2002) dan The Ring 2 (2005). Mereka memfokuskan cerita pada kejadian ngeri akibat menonton video Samara, namun pada skuel ketiganya ini, kisah lebih difokuskan pada asal-usul sosok Samara. Selain itu, apabila para pendahulunya menggunakan kaset dvd sebagai perantara kutukan Samara, Rings menggunakan file film dalam komputer dan penyebarannya lebih canggih karena melalui internet.
Film ini merupakan film yang luar biasa dengan cerita yang berbeda dari para pendahulunya. Namun, sayangnya Paramount Picture kurang dapat menyuguhkan adegan yang dramatis tentang kisah hidup Samara dan ibunya. Film ini terkesan setenga-setengah dalam menyuguhkan adegan panik, berbeda dengan The Ring 2 (2005) yang menyuguhkan adegan kepanikan secara penuh seorang ibu terhadap nasib anaknya yang menonton video Samara. Ekspresi panik yang dihadirkan dan suasana dramatis dapat membawa penonton seakan-akan berada pada situasi tersebut dan membuat penonton terpengaruh ikut merasakan kesedihan sang ibu dan merasa gregetan dengan hantu Samara.