Fakultas Teknik Siapkan 50 Panitia Pengawas

Kesatria Nalaparunggi merupakan sebutan untuk mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) dalam Pengenalan Kehidupan

Dokumentasi/LPM Siar

Kesatria Nalaparunggi merupakan sebutan untuk mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2018. Kata Nalaparunggi merupakan singkatan dari Pengenalan Perguruan Tinggi. Setiawan Jati Paksi Pambudi, Ketua Pelaksana (Ketupel) PKKMB FT mengatakan bahwa dengan penggunaan kata Kesatria ini maba diharapkan memiliki jiwa-jiwa kesatria. “Kesatria kan bertanggung jawab, setiap omongannya bisa dipegang, terus memiliki wibawa,” tambah Setiawan.

Kegiatan PKKMB FT sendiri akan dilakukan di Graha Cakrawala (Gracak) seperti tahun-tahun sebelumnya. Setiawan menuturkan bahwa PKKMB kali ini akan berbeda dengan PKKMB tahun-tahun sebelumnya. “Konsep-konsepannya kita ubah sedemikian rupa, nanti kita sisipi kegiatan-kegiatan dan jargon yang membangun, supaya tidak materi-materi saja,” tutur Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri ini.

Ia juga mengatakan, “Kita sudah menyiapkan 50 panitia pengawas untuk mengantisipasi para mahasiswa yang melanggar.” Sistem pengawasan dilakukan di setiap waktu kegiatan, bisa di awal masuk, bisa di tengah-tengah kegiatan, bisa pula di akhir kegiatan. Pengawas akan menandai siapa saja mahasiswa yang melanggar dan melakukan penertiban, sedangkan penertiban yang dilakukan di tengah-tengah acara akan ditindak satu per satu agar tidak mengganggu kegiatan.

Salah satu yang difokuskan dalam pengawasan, yakni tentang rambut yang tidak boleh lebih panjang dari 2 cm dan larangan membawa kendaraan bermotor. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam pengumuman tentang PKKMB yang ditetapkan pada tanggal 25 Juni 2018 Nomor 4 bahwa mahasiswa putra rambut dipotong rapi maksimal panjang 2 cm dan Peraturan Rektor PKKMB Bab VIII tentang Tata Tertib Peserta Pasal 12 ayat 3 poin e, yang berbunyi: “Peserta dilarang: …. e) Menggunakan kendaraan bermotor selama kegiatan.

Jika ada mahasiswa FT yang melanggar dengan membawa kendaraan bermotor, panitia akan menindak tegas. “Yang jelas nggak boleh masuk UM. Yang mau masuk harus jalan kaki,” ucap Setiawan. Setiawan juga berpesan kepada para maba agar tertib dan jangan terlambat mengikuti kegiatan PKKMB. (Nad//aqb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA