-CATATAN ANSOS (Analisis Sosial)*-
Chapter: Comboran
Oleh: Rosyianah**
Malang kota bunga. Kota kedua terbesar di Provinsi Jawa Timur yang padat penduduknya. Terkenal dengan keindahan, kebersihan, dan keelokan rupanya. Bukan hanya itu, sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, Malang memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup tinggi. Demikian yang tampak di permukaan kota Malang. Kemajuan kota Malang seolah meng-cover semua keadaan yang ada di dalamnya.
Comboran adalah tempat yang terletak tidak jauh dari Kantor Wali Kota Malang, merupakan salah satu jantung kehidupan kota Malang sebagai tempat bergeraknya roda-roda perekonomian dan akulturasi budaya lokal (Jawa) dan pendatang (Madura). Namun tampaknya kesejahteraan warga Comboran masih terombang-ambing tanpa jaminan.
Comboran dengan presentase kompleksitas permasalahan yang tinggi, tidak tersentuh oleh pemerintah kota. Keadaan tempat timggal yang kurang layak dengan bangunan yang berdiri tidak diatas cap legalitas menjadikan warga Comboran harus siap direlokasi setiap saat oleh pihak pemilik tanah yaitu PT. KAI. Relokasi tersebut sudah mulai dilakukan di beberapa titik wilayah Comboran. Sebagian warga menolak, namun relokasi tetap dilakukan dengan pemberian lahan ganti berupa sebidang tanah untuk mendirikan bangunan baru.
Faktanya, pemberian lahan ganti tersebut bukanlah sebuah solusi jitu. Sebab berawal dari solusi tersebut, beberapa permasalahan muncul ke permukaan. Dimulai dari keadaan ekonomi warga yang rendah sehingga tidak dapat mendirikan bangunan baru diatas tanah yang diberikan, berakibat munculnya tempat tinggal kumuh yang kurang layak huni di sekitar tempat pembongkaran bangunan yang lama. Atau juga masalah yang muncul lainnya yaitu tidak meratanya pembagian tanah yang diberikan. Warga yang awalnya memilik lahan yang luas mendapat lahan ganti yang lebih sempit, sedangkan warga dengan lahan yang dulunya sempit mendapat ganti lahan yang lebih luas. Terkait dengan hal ini, salah satu warga mengatakan tidak tahu dan hal tersebut merupakan urusan pejabat pemerintahan.
Salah satu rumah warga di daerah Comboran yang kurang layak |
Permasalah wilayah Comboran tidak berhenti sampai disitu, perumahan baru yang terletak di seberang jalan Pasar Comboran termasuk wilayah yang padat dan kumuh. Minimnya lahan yang ada menjadikan warga menggunakan kamar mandi untuk MCK secara bersama-sama. Dengan banyaknya pengguna dan minimnya kesadaran warga, menjadikan kamar mandi tersebut tidak terawat dan kotor.
Kondisi kamar mandi |
Kompleksitas permasalahan yang tinggi, menyebabkan Comboran layak dijadikan tempat pembenahan utama kota Malang. Dengan penataan, penyuluhan, dan pelatihan secara intensif dari pihak pemerintah kota Malang agar permasalahan warga Comboran bisa diatasi dan warga disana bisa hidup dengan layak seperti warga kota Malang lainnya.
*Telah diedit oleh editor atas persetujuan penulis, tanpa mengubah isi.
**Penggiat di LPM Siar UKMP UM