Blitar – Kamis (8/7), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar penyuluhan pupuk organik di Desa Tingal, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penyuluhan tersebut dilakukan untuk menambah wawasan para petani mengenai pupuk organik dan mengajak mereka untuk mempraktikkan pembuatan pupuk organik. Penyuluhan dipaparkan oleh Didi Herwianto selaku founder dari Organic Farming School, dan diikuti oleh perangkat desa serta kelompok petani Desa Tingal.
Mematuhi protokol kesehatan, Mahasiswa KKN UM membatasi jumlah peserta yang hadir, menyediakan hand sanitizer, dan mengimbau peserta untuk menggunakan masker selama penyuluhan tersebut berlangsung.
Dimulai pada pukul 8.30 WIB, penyuluhan tersebut dipandu oleh Dhea Ajeng Nabila selaku MC, lalu dibuka dengan sambutan Rizky Very Fadli selaku penanggung jawab dan Muhyidin selaku Kepala Desa Tingal. “Di desa kami sebenarnya memang ada agenda penyuluhan pupuk organik semacam ini, namun belum terlaksana. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi petani kita,” kata Muhyidin.
Pemateri Didi Herwianto menyampaikan sejumlah pengetahuan terkait pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL), Pupuk Organik Cair (POC), dan Pupuk Organik Padat (POP), seperti alat dan bahan yang digunakan sampai proses pembuatannya.
Acara penyuluhan mendapat respon dan antusias yang baik dari para petani di Desa Tingal. Antusiasme terlihat ketika banyak peserta yang bertanya kepada Didi Herwianto mengenai cara pembuatan, alat, bahan, serta berapa lama fermentasi pupuk yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, para peserta juga turut membagikan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya. Penyuluhan juga dilengkapi dengan sesi praktik, di mana para peserta mencoba membuat pupuk organik mereka sendiri.
Melalui penyuluhan pupuk organik, Mahasiswa KKN UM berupaya agar para petani di Desa Tingal mendapat wawasan yang lebih luas mengenai pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan yang ada di sekitar mereka, dengan diajarkan oleh narasumber yang tepat. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah pertanian dan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, para petani juga dapat menjaga kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan desa mereka.
Pewarta: Hilmi Novan E.
Penyunting: Avif Nur Aida
Tulisan ini berasal dari kontributor dan diterbitkan sebagai bagian dari rubrik spesial #SiaranKKN2021 yang bertujuan untuk mendokumentasikan kegiatan KKN mahasiswa Universitas Negeri Malang.
