Jujutsu Kaisen 0 adalah sebuah film animasi yang berasal dari Jepang. Film animasi produksi MAPPA dan Toho Animation ini diadaptasi dari serial manga karya Gege Akutami yang berjudul sama. Jujutsu Kaisen 0 sebetulnya sudah tayang perdana di Jepang tahun lalu, lebih tepatnya pada bulan Desember. Namun, film animasi yang sangat ditunggu-tunggu penggemarnya ini baru secara serentak tayang perdana pada 16 Maret 2022 di seluruh Bioskop Indonesia, meskipun fan-screening sudah dilakukan pada 12 Maret 2022 oleh Bioskop Cinépolis.
Jujutsu Kaisen 0 berlatarkan waktu setahun sebelum Jujutsu Kaisen Season 1, yakni sebelum Yuji Itadori tergabung ke Tokyo Jujutsu High. Sebut saja, Jujutsu Kaisen 0 adalah prekuel Jujutsu Kaisen. Jika di season 1 menceritakan Maki Zen’in, Toge Inumaki, dan Panda ketika menjadi murid kelas 2, Jujutsu Kaisen 0 menceritakan ketika mereka menjadi murid kelas 1 bersama Yuta Okkotsu (tokoh utama Jujutsu Kaisen 0 yang tidak muncul sama sekali dalam Jujutsu Kaisen Season 1)
Jujutsu Kaisen 0 digarap secara apik dengan detail yang menarik. Pada awal film, penonton disuguhkan kehadiran salah satu karakter penting wanita, yakni Maki Zen’in. Kemunculannya diiringi lagu soft rock yang menambah suasana dramatis adegan tersebut. Seketika itu, saya seperti dibawa hadir ke dalam suasana tersebut, merinding rasanya.
Film animasi ini berangkat dari kisah seorang remaja yang memiliki kekuatan unik untuk membunuh orang, teman, atau siapa saja yang mengganggunya. Uniknya, pembunuhan itu bukan dilakukan oleh ia sendiri, melainkan seorang iblis atau apa yang disebut dengan sebuah kutukan yang menempel padanya. Remaja tersebut adalah Yuta Okkotsu, sang tokoh utama. Melihat wujud kutukannya saja mengerikan, apalagi membayangkan berada di posisi Yuta yang ditempelinya. Di negara kita, hal semacam ini mungkin mirip dengan santet. Mengerikan sekali.
Kejadian tak biasa itu membuat Satoru Gojo, guru di Tokyo Jujutsu High menjadikan Yuta sebagai salah satu muridnya bersama Maki Zen’in, Toge Inumaki, dan Panda. Kutukan yang menempel pada Yuta ini luar biasa hebatnya dan menyandang peringkat spesial. Hal tersebut menjadikan ia tak terkalahkan oleh siapa pun, termasuk Suguru Geto yang ingin memiliki kutukan itu untuk merealisasikan mimpinya.
Usut punya usut, kutukan tersebut muncul akibat ketidakterimaan Yuta atas tewasnya teman masa kecilnya, Rika Orimoto, yang ia janjikan akan dinikahi ketika dewasa. Begitu hebatnya cinta seorang bocah hingga mampu menciptakan kutukan yang tak terkalahkan. Siapa sangka, perasaan seorang bocah yang ingin terus bersama dengan orang yang dicintainya bisa menjadi se-powerful itu dan membuat keadaan menjadi di luar kendali.
Obsesi untuk hidup bersama, saling memiliki, ingin berkuasa, dan menjadi yang terkuat, membuat film animasi ini lebih dari sekadar romansa antara Yuta dan Rika. Lebih jauh lagi, perpaduan segala obsesi tersebut pada akhirnya mengundang kutukan. Alur cerita yang menarik menjadikan durasi 1 jam 45 menit seolah tak terasa. Kesimpulan saya, film ini sangat layak ditonton. Penting untuk dicatat, jangan terburu-buru meninggalkan studio, post credit scene yang harus kalian simak masih menanti. Jadi, tunggu apa lagi?
p
Penulis: Nafiis Ridaaf Filasthin
Penyunting: Diana Yunita Sari
satu Respon