Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Malang (UM) 2021 telah dimulai sejak Senin (16/8) lalu hingga Jum’at (20/8) mendatang. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut dilaksanakan secara daring asinkron.
PKKMB UM 2021 disambut antusias oleh para mahasiswa baru (maba). Putri Regina, maba program studi Pendidikan Geografi menyambut PKKMB dengan gembira. Dirinya tak mengira bahwa pelaksanaan PKKMB UM akan berbeda dari kampus lainnya, yang lebih banyak menyelenggarakan PKKMB secara daring sinkron melalui sejumlah aplikasi seperti Zoom, Google Meet, atau yang lainnya. Alih-alih demikian, PKKMB UM diselenggarakan secara daring asinkron, di mana seluruh materi PKKMB telah diunggah di website, sehingga maba dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan di mana saja. “Tidak seperti kampus lain yang membuat maba harus duduk berjam-jam di depan device-nya untuk mengikuti Zoom dan menyimak materi yang belum tentu bisa dipahami dengan jelas karena sinyal yang tidak stabil, UM memilih menggunakan metode asinkron yang cukup memudahkan para maba,” kata Regina dalam wawancara melalui WhatsApp, Selasa (17/8).
“Semua materi, baik itu video, PPT, maupun PDF sudah di-upload di web dan maba tinggal download saja, setelah itu mengerjakan tugas yang diberikan secara bertahap. Rasanya seperti bermain game. Kakak-kakak tingkat yang membantu kami pun ramah. Mereka dengan sabar menjawab pertanyaan dari teman-teman. Pokoknya PKKMB UM itu menyenangkan dan santai.” lanjut Regina.
Sementara itu, Putri Kurnia, maba program studi Kimia, mengaku bahwa dirinya sempat merasa khawatir terhadap pelaksanaan PKKMB. “(Takutnya) disuruh buat video perkenalan yang aneh-aneh kayak TikTok, kalau nggak gitu, pake Zoom yang lama,” katanya pada Selasa (17/8). Kurnia bersyukur bahwa pelaksanaan PKKMB UM ternyata tak sampai demikian.
Meski begitu, PKKMB UM 2021 juga tak luput dari kekurangan. Aqilla Fadia, maba program studi Pendidikan Ekonomi mengeluhkan soal informasi PKKMB UM 2021 yang kerap disampaikan secara mendadak. “Informasinya terkesan selalu mendadak dan kakak tingkat jarang membimbing.” ungkapnya pada Selasa (17/8).
Senada dengan Aqilla, Kurnia pun mengeluhkan tidak maksimalnya penyebaran informasi selama PKKMB UM 2021. “Kekurangannya mungkin untuk penyebaran informasinya kurang maksimal. Masih banyak hal-hal yang tidak dijelaskan di IG official fakultas terkait. Contohnya, pas pertama ada yang bilang (maba) disuruh absen lewat YouTube dan di-SS buat bukti, tapi (ternyata) nggak ngaruh. Terus ada tugas disuruh buat resume, tapi nggak ngerti dikumpulkan di mana. Ada yang tanya ke help desk, tapi responnya lama,” terang Kurnia.
Lebih lanjut, melalui PKKMB UM 2021, Kurnia berharap dirinya mendapatkan informasi yang bermanfaat seputar perkuliahan, serta dapat menjalin relasi dengan teman seangkatan. “Yang pasti (ingin mendapat) pengetahuan tentang mahasiswa, karena kalau nggak ada PKKMB, saya nggak bakal tau sistem-sistem di UM dan istilah-istilah di perguruan tinggi.” pungkasnya. (daa/nfs//avf)