Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Malang (UM) hari ini (20/8) dilaksanakan di Gedung Graha Cakrawala (Gracak) UM. Setelah dua tahun dilaksanakan daring akibat pandemi Covid-19, PKKMB UM tahun ini akhirnya dapat diadakan secara luring, diikuti sekitar 8.500 peserta.
Di antara para pemateri, UM menghadirkan Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Hadi Tjahjanto, untuk membawakan materi bela negara dan penanggulangan radikalisme. Selain materi tersebut, maba juga menerima materi keagamaan, pembinaan karakter, dan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di akhir acara, terdapat hiburan layaknya “konser” yang menjadi ciri khas PKKMB luring di UM.
Pada materi keagamaan–materi pertama, maba yang baru datang langsung menuju penempatan lokasi masing-masing. Mereka yang muslim bertempat di Gracak, sementara agama lain tersebar di sejumlah tempat, seperti Gedung Sasana Krida dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Usai materi keagamaan, peserta dengan ruangan terpisah diarahkan menuju Gracak untuk mengikuti materi-materi berikutnya. Namun, keterbatasan kapasitas Gracak membuat mereka tak bisa masuk. Alhasil, tak sedikit peserta yang mengikuti jalannya PKKMB dari selasar atau teras Gracak. “Karena sebelumnya sudah full di Graha Cakrawala, jadi mau tidak mau panitia menaruh mahasiswa di samping-samping, teras.” kata Koordinator Divisi Acara Panitia PKKMB UM 2022, Muhammad Fadli Abdillah.
Idealnya, Gracak mampu menampung sekitar 7.000 orang. Sementara tahun ini, peserta PKKMB mencapai lebih dari 8.500 orang. Kursi dalam Gracak yang tidak bisa dipindahkan juga cukup memakan tempat. Panitia PKKMB UM sebetulnya telah memprediksi hal ini. Oleh sebab itu, mereka menyiapkan karpet dan LCD TV untuk maba yang tak dapat memasuki Gracak. Akan tetapi, LCD TV yang disediakan sempat mati, sehingga maba tak dapat menyimak materi. Ditambah lagi, tak semua maba yang berada di luar Gracak mendapatkan karpet dan dapat melihat LCD TV.
Beberapa maba mengaku tak nyaman dengan situasi di luar Gracak. Robert Abraham Sawaki, misalnya. Maba Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tersebut mengaku tak dapat menyimak materi dengan tenang. “Sebenarnya tidak nyaman, karena teman-teman ribut, jadi tidak dapat mendengarkan materinya.” kata Robert.
Di sisi lain, ada juga maba yang senang dengan jalannya PKKMB hari ini. “Effort-nya dari hari pertama sudah baik, apalagi (hari ini) tiba-tiba ada Pak Menteri itu seru banget!” kata Kalyana Revi Dania, maba Prodi Pendidikan Luar Biasa.
“Materinya nggak ada yang membosankan, semuanya (saya) suka. Yang paling berkesan itu materi bela negara. Seorang menteri mengisi materi itu,” tambah maba lainnya, Nadia Setyoningrum dari FMIPA. Meski antusias, Nadia menyayangkan ketidaknyaman yang ia rasakan, terlebih saat hendak memasuki Gracak. “Harapan (saya) untuk acara PKKMB tahun depan … masalah waktu dan kenyamanan peserta PKKMB yang (hari ini) harus menunggu lama untuk masuk (Gracak) karena presensi dari kakak panitia kurang kondusif.” tambah Nadia.
Senada dengan Nadia, Kalyana juga mengharapkan hal serupa. “Mungkin panitianya bisa lebih disiplin lagi. Waktunya jangan terlalu pagi, karena jam 5 sudah di sini terus pulangnya menjelang sore. Materinya juga jangan molor.” pungkasnya.
p
Reporter:
Farid Wahyu Tri Septiyan
Rikmaya Nur Izzah
Azwa Laila
Tarisa Della Amanda
Mutiara El Hikmah
Rieska Novia Widyaiswara
Anggi Putri Puspitasari
satu Respon
Akhirnya ter notice juga.
Semoga hari kelima semua bisa di dalam, entah bagaimana pengaturan tempat duduknya.