Universitas Negeri Malang (22/8) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (KAMIS) menggelar aksi dalam merespon mundurnya jadwal program kerja (proker) Lokakarya (proker ospek jurusan-fakultas), yang seharusnya diadakan pada tanggal 31 Agustus sampai 31 September 2019.
Lokakarya yang sebelumnya sudah diteken oleh Wakil Dekan III pada (15/2) ini telah mengantarkan KAMIS melakukan aksi. Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) merasa dirugikan, baik secara materil dan juga psikis. Apabila Proker Lokakarya diundur, nantinya akan berpotensi tabrakan dengan Ujian Tengah Semester (UTS). Ormawa rasa, hal itu akan mengurangi keefektifan dan menjadi kurang kondusif.
Aksi yang berlangsung 30 menit itu, langsung direspon baik oleh Dekan FIS, Sumarmi. Beliau berdiri di depan peserta aksi dan menerima aspirasi mahasiswa FIS. Mediasi pun berlangsung dengan kondusif, aspirasi mahasiwa FIS tersampaikan.
Menurut kesaksian Rifki Hilman, mahasiswa Pendidikan Sejarah yang merupakan Kordinator Aksi. Ia memberikan kabar jika bapak I Nyoman Ruja, selaku Wakil Dekan III (kemudian) telah meminta maaf karena ada miss-komunikasi antara pihak dekanat dan juga mahasiswa FIS.
“Pak Nyoman tadi minta maaf jika ada miskom dengan teman-teman. Beliau juga ingin jika teman-teman ada keluhan langsung ke WD 3,” terangnya.
Saat ditanya seberapa merugikannya mengenai jadwal yang berbenturan. Rifki menerangkan jika itu akan merugikan peserta dalam Proker Lokakarya.
“Maba (Mahasiswa Baru) ketika harus menghadapi ospek dalam satu bulan atau kurun waktu dua minggu/satu minggu, jelas psikisnya akan terganggu, capeknya, pikirannya. Banyak proker yang mepet dalam pengunduran ini,” jelasnya.(mzk/kvn//rzk)