[Puisi] Bangkit dan Melangkah

Bangkit dan Melangkah Oleh Gusti B’tari Artichah* . Riuh jalanan kota perlahan beranjak sunyi Menyisakan angin sore yang

bangkitdanmelangkah
Ilustrasi: Yulia/Siar

Bangkit dan Melangkah

Oleh Gusti B’tari Artichah*

.

Riuh jalanan kota perlahan beranjak sunyi

Menyisakan angin sore yang hadir di tengah sepi

Lembut cahaya jingga dengan gagah menyambut senja

Sinar hangatnya mampu menggantikan lelahnya raga

.

Kawanan burung terlihat terbang dengan riang

Bersiap pulang setelah menjalani hari yang cukup panjang

Mata tajamnya menyaksikan hiruk pikuk suasana kota

Menatap nanar isi dunia yang makin hari kian menderita

P

Bohong jika kita tak takut

Bohong jika kita tak khawatir

Ratusan ribu nyawa terenggut

Sosial ekonomi dijungkir

P

Lantas salah siapa?

Mendatangkan objek berbahaya di tengah kedamaian dunia

Sebuah bencana yang membuat rakyat kian terpuruk

Menangis menyerah tak sanggup meneruskan hidup

p

Lantas apa yang harus kita lakukan?

Karena diam saja tak menyelesaikan permasalahan

Pada hakikatnya kita mesti saling menjaga

Bersama menata kembali kehidupan yang tengah porak-poranda

P

Kita adalah kunci untuk mengakhiri kenestapaan

Bergerak maju melanjutkan perjalanan

Biarpun tak mudah, menyerah bukan jalan keluar

Karena masih banyak impian yang mesti diupayakan

P

*Gusti B’tari Artichah, mahasiswa jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA