Malang – Di masa pandemi, sekolah tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Anak-anak yang mulanya belajar aktif di sekolah dengan pengawasan guru, kini harus mengikuti pembelajaran daring. Namun, pembelajaran daring sering kali dirasa tidak efektif karena berbagai kendala yang ada. Hal inilah yang dirasakan oleh anak-anak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Adanya permasalahan tersebut membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) menggagas program Pendampingan Belajar untuk anak-anak (santri) di Madrasah Diniyah Sabilul Muhtadin, Desa Toyomarto. Pendampingan tersebut meliputi mata pelajaran Bahasa Inggris dan Pendidikan Agama Islam. Dalam melaksanakan program tersebut, mahasiswa KKN UM bekerja sama dengan pengelola madrasah.
Pendampingan Belajar dilaksanakan satu kali dalam sepekan, sejak 21 Juni hingga 23 Juli. Mata pelajaran Bahasa Inggris dibuka dengan materi dasar-dasar speaking seperti pengenalan diri, sementara mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dibuka dengan materi rukun iman. Pada Jumat (23/7), Pendampingan Belajar ditutup dengan pemberian hadiah berupa perlengkapan sekolah seperti buku, pulpen, pensil, dan lain-lain kepada anak-anak yang hadir.
Mahmud selaku pengajar di Madrasah Diniyah Sabilul Muhtadin, mengaku bahwa program Pendampingan Belajar yang diadakan oleh mahasiswa KKN UM sangat membantu anak-anak dalam mengatasi kesulitan belajar yang mereka alami di masa pandemi. “Adek-adek yang selama ini sekolahnya masih libur dan sebagian yang daring ataupun yang mungkin belum jelas, dengan adanya teman-teman mahasiswa, bisa menambah materi khususnya di bimbingan belajar yang diberikan,” ujar Mahmud.
Pewarta: Sarah Puspawana D.
Penyunting: Avif Nur Aida
Tulisan ini berasal dari kontributor dan diterbitkan sebagai bagian dari rubrik spesial #SiaranKKN2021 yang bertujuan untuk mendokumentasikan kegiatan KKN mahasiswa Universitas Negeri Malang.