Sweet Thriller in Sweet Home, Mengulas Kembali Drama Adaptasi Webtoon

Ulasan ini mengandung spoiler! Sweet Home, serial korea yang rilis perdana di Netflix pada 18 Desember 2020 ini

Sweet Home
Foto: Netflix

Ulasan ini mengandung spoiler!

Sweet Home, serial korea yang rilis perdana di Netflix pada 18 Desember 2020 ini berhasil menarik perhatian banyak pencinta drama thriller. Serial ini merupakan adaptasi webtoon karya Kim Carnby dan Hwang Young Chan yang memiliki judul sama. Naskah serial ini ditulis kembali oleh Hong So Ri dan diproduseri oleh Lee Eung Bok. Meski dikemas dengan judul Sweet Home yang—mestinya—menggambarkan suasana kampung halaman yang indah, cerita serial ini jauh dari kata tersebut. Suasana gelap, tegang, dan menakutkan justru ada di sepanjang cerita. Alur serial ini maju-mundur, dan memiliki total 10 episode yang masing-masing berdurasi sekitar 40-50 menit.

Sweet Home menceritakan kisah hidup seorang remaja SMA pendiam bernama Cha Hyun Soo yang diperankan oleh aktor berparas menawan, Song Kang. Dahulu ia seseorang yang periang, namun segalanya berubah ketika ia mulai di-bully di sekolah, tidak mendapatkan perhatian dari keluarga, dan dicap sebagai anak sial oleh orang-orang di sekitarnya. Cerita dimulai ketika Hyun Soo pindah ke sebuah apartemen bernama Green Home pasca orang tua dan kakaknya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Kepergian mereka menambah luka Hyun Soo, karena ia harus menanggung beban perkataan buruk dari orang lain. Baginya, hidup sudah tidak berarti ketika tidak ada lagi orang yang mendukungnya. Oleh karena itu, Hyun Soo merencanakan bunuh diri. Namun, rencananya tersebut gagal berulang kali.

Percobaan bunuh diri pertama Hyun Soo terjadi di atas apartemen Green Home. Ketika itu, seorang wanita yang ahli dalam balet mencuri perhatianya, sehingga Hyun Soo urung bunuh diri. Wanita yang sebaya dengannya itu bernama Eun Yoo—adik dari Eun Hyuk, yang juga berperan dalam serial ini. Kepada Hyun Soo, Eun Yoo mengatakan, “Jangan bunuh diri di sini, kau akan merepotkan banyak orang!”

Setelah kembali ke apartemennya, Hyun Soo mencoba bunuh diri lagi, tetapi gagal karena seorang wanita tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya dan berseru meminta tolong. Hyun Soo tidak membukakan pintu. Wanita itu kemudian mengeluarkan darah dari hidungnya dan berubah menjadi monster yang menyeramkan. Dalam serial ini, gejala yang dialami manusia sebelum menjadi monster yaitu mimisan hebat, emosi tak terkendali, halusinasi, kehilangan kesadaran, dan warna mata menjadi hitam sepenuhnya. Monster tersebut tidak akan bisa dibunuh jika hanya diserang dengan benda tajam. Tubuhnya akan kembali seperti semula. Wabah monster yang menyerang negara Korea ini memaksa seluruh penghuni apartemen untuk mengunci diri. Mereka bersatu untuk bertahan hidup, saling mendukung, dan membela diri jika diserang monster.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh salah satu tokoh, wabah monster ini diakibatkan oleh hawa nafsu manusia sendiri. Jika seseorang tidak dapat menahan nafsunya, ia akan berubah menjadi monster yang brutal. Sehingga, siapa pun bisa saja menjadi monster, karena tiap manusia memiliki nafsu mereka masing-masing. Manusia-manusia dalam serial ini dapat menyerang golongannya sendiri saat ia menjadi monster. Meski ekstrem, penggambaran tersebut sesuai dengan realitas. Ketika seseorang menuruti nafsunya semata, ia akan berbuat apa saja asalkan nafsu tersebut terpenuhi. Perilaku buruk yang kemudian muncul tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri, tetapi juga orang lain di sekitarnya.

Konflik makin memuncak ketika diketahui bahwa Hyun Soo dan Ji Soo (Park Kyu Young), seorang pemain bass, sebenarnya telah terinfeksi wabah monster. Namun, mereka berdua dapat mengendalikannya meskipun terkadang juga tidak dapat menahannya. Hal ini serupa dengan manusia yang terkadang khilaf sehingga melakukan hal-hal yang hanya untuk memuaskan nafsunya semata, tetapi terkadang juga dapat menahan nafsu tersebut.

Selain memberikan pelajaran tentang pentingnya mengontrol diri, serial ini juga menyajikan latar belakang masing-masing tokoh yang akan membuat penonton turut prihatin dan marah. Semua emosi bercampur aduk dan menjadi paduan yang menarik. Di samping itu, serial ini juga mengandung nilai solidaritas, di mana bekerja sama dan tidak egois merupakan kunci agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Para tokoh saling berbagi makanan dan saling menjaga agar semuanya dapat bertahan hidup dan merasa aman.

Dalam sebuah kelompok yang bekerja sama, tentu diperlukan seorang pemimpin yang mengatur segala sesuatunya, dan hal itulah yang dihadirkan oleh tokoh Eun Hyuk (Lee Do Hyun). Dengan kecerdasannya, ia mengatur strategi untuk bertahan hidup dalam apartemen Green Home. Bersama seorang kakek An Gil Seop (Kim Gap Soo), laki-laki berkursi roda Han Du Sik (Kim Sang Ho), pengidap asma Park Yu Ri (Go Youn Jung), balerina Lee Eun Yoo yang sekaligus juga adiknya (Go Min Si), preman Pyeon Sang Wook (Lee Jin Uk), dan penganut agama yang taat Jung Jae Heon (Kim Nam Hee), ia melawan monster-monster yang mengancam hidup mereka.

Dari sekian banyak peristiwa tegang yang terjadi, penonton akan dibuat bertanya-tanya mengapa serial ini berjudul Sweet Home. Pertanyaan itu kurang lebih terjawab pada episode ketujuh, ketika Ji Soo menemukan sebuah gitar bekas dan mencoba berimprovasi nada dengan gitar itu. Ketika mendengarnya, Hyun Soo mengatakan “Sweet Home” karena lagu yang dimainkan Ji Soo membuatnya seolah-olah berada di rumah. Ji Soo pun menamai lagu tersebut Sweet Home.

Serial ini memanfaatkan efek Computer-Generated Imagery (CGI) untuk menampilkan monster-monster yang seolah-olah nyata. Dalam pembuatan monster termasuk desain dan kostumnya, pihak produksi bekerja sama dengan tim efek terbaik Hollywood. Aktor-aktor yang memerankan monster pun tidak sembarangan, sebut saja Troy James, salah satu aktor makhluk profesional yang memerankan monster berwujud laba-laba. Meski dihadapkan dengan monster yang tidak nyata, para aktor dan aktris lainnya berhasil menampakkan ekspresi ketakutan dan kecemasan dengan begitu natural.

Sayangnya, sampai akhir pun serial ini tidak memberikan jawaban soal apakah wabah monster dapat diobati, dan bagaimana awal mula wabah tesebut terjadi. Penonton setia Sweet Home menduga-duga bahwa akan ada musim kedua, sebab masih banyak tanda tanya yang belum terpecahkan sepanjang 10 episode. Sejauh ini, pihak produser Sweet Home belum mengonfirmasi apakah musim kedua benar-benar akan digarap. Mari kita nantikan!

Penyunting: Yusrica Paulina

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA